Pemkot Makassar Serukan Indonesia Damai di CFD Losari

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar- Aksi damai menolak rasisme digelar Pemkot Makassar bekerja sama dengan Binda Sulsel di sepanjang jalan Penghibur, Minggu (1/9).

Aksi damai bertema "Car Free Day dari Makassar untuk Indonesia Damai" diselenggarakan dalam rangka menyampaikan pesan bahwa komponen masyarakat di Sulawesi Selatan merasa prihatin atas insiden yang menimpa warga Papua. 

Dalam aksi damai ini hadir Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, Mayor Infanteri Ketut Dewa Gede (Pasi Ops mewakili Dandim 1408/BS), Asisten I Pemkot Makassar Sabri, dan Perwakilan Aliansi Anak Bangsa Cinta NKRI Andi Nasrul Dg Rewa. Mereka berbaur bersama warga Makassar yang memadati areal Car Free Day.

"Kita hadir di sini melakukan aksi damai dengan Tema dari Makassar untuk Indonesia Damai, bertekad meneguhkan diri cinta kepada NKRI, dan menjamin keberadaan mahasiswa Papua di Kota Makassar agar aman dan nyaman menjalani proses pendidikan di sejumlah kampus," seru Iqbal Suhaeb.

Aksi damai dihadiri kurang lebih 500 orang, gabungan dari Keluarga Besar OKP Pemkot Makassar, OPD Pemkot Makassar, Aliansi Anak Bangsa Cinta NKRI, Keluarga Besar Kodim 1408/BS dan warga Makassar yang memenuhi area Car Free Day.

Kegiatan aksi dilaksanakan dalam bentuk senam bersama, pemasangan spanduk yang berisi himbaun menjaga persatuan dan kesatuan antar anak bangsa, pembacaan ikrar dan pernyataan sikap, serta acara hiburan. 

Perwakilan Aliansi Anak Bangsa Cinta NKRI Andi Nasrul Dg Rewa tampil membacakan ikrar dan pernyataan sikap yang isinya sebagai berikut :  

1. Menolak keras adanya upaya adu domba dan provokasi melalui isu rasisme.

2. Menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh mahasiswa Papua di Makassar.

3. Menolak adanya upaya pemisahan diri karena Papua merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.

4. Memberikan apresiasi kepada Pemprov Sulsel dan aparat keamanan yang telah memberikan perhatian penuh kepada mahasiswa Papua, sehingga merasa aman dan nyaman.

5. Meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum - oknum yang telah memicu timbulnya konflik di Papua.

6. Janjiku untuk Indonesia NKRI HARGA MATI. (yat)